Kisah Benar; Perempuan Syria Betul-betul Diposisikan Sebagai Penjaga Gawang

Perempuan Syria betul-betul diposisikan sebagai penjaga gawang, Pemegang pintu rumah, Baby sitter sepenuh hati, Ibu rumah tangga sepenuhnya,Pahlawan sejati di balik kesuksesan suami,Bahkan bisa dikatakan tanpa mereka setiap orang lelaki disini bakal lumpuh nungging-nungging nangis-nangis,segimanapun garangnya,wajah-wajah lelaki Syria.

 <img src="Perempuan Syria.jpg" alt=" Kisah Benar; Perempuan Syria Betul-betul Diposisikan Sebagai Penjaga Gawang">

                       Wanita Syria | Flickr - Photo Sharing!

Kisah Benar; Perempuan Syria Betul-betul Diposisikan Sebagai Penjaga Gawang

Wanita berkarier atau bekerjaya dianggap cerdas dan mandiri.Ini mungkin kriteria yang dicari sebagian lelaki untuk dijadikan pasangan hidupnya.Konsep ini banyak kita temui dinegara-negara yang maju dan moden dan meniru acuan Barat seperti Malaysia contohnya.-- Anda baca artikelnya disini;
Namun jika anda berkunjung kenegara Syria misalnya,disana umumnya para wanita memang sebagian besarnya mutlak mengabdikan hidupnya untuk mengurus rumahtangga.

Mengutip istilah sahabat facebook saya Fathi Yazid Attamimi yang kini berjuang membantu para pejuang mujahidin untuk mempertahankan tanah air para anbiya' dari dicerobohi tentara Rusia dan sekutunya.

Beliau menceritakan di status facebook nya bahwa
perempuan Syria betul-betul diposisikan sebagai penjaga gawang, Pemegang pintu rumah, Baby sitter sepenuh hati, Ibu rumah tangga sepenuhnya, Pahlawan sejati di balik kesuksesan suami, Bahkan bisa dikatakan tanpa mereka setiap orang lelaki disini bakal lumpuh nungging-nungging nangis-nangis segimanapun garangnya itu wajah-wajah lelaki Syria.


Para lelaki Syria disini sama sekali tak pernah  pegang pintu dapur, Tempat menaruh gula dimanapun mereka buta. Menurut beberapa bapak-bapak dari Indonesia yang pernah berkunjung dan tinggal menetap atau belajar di Syria, memang sudah biasa itu hidangan minuman teh rasa garam kalau perempuan lagi keluar rumah lalu datang tetamu. Bukan soalnya lelaki Syria tak mahu tahu perkara sekecil itu, Tapi memang perempuan Syria memandang bahwa dapur dan seisi rumah adalah medan jihad! Ya,Saya tidak keterlaluan, Para perempuan Syria sendiri berkata Medan Jihad !
"Pokoknya nanti yang namanya lelaki fokus saja sama urusan luar rumah,Lalu sudahnya kembali lah ke rumah, Kami menunggu dengan karpet merah dan sebaldi air hangat buat mandi !"

  Baca juga;
Makanya perempuan sini agak aneh melihat saya dan team Indonesia menimang-nimang anak atau bayi. Jangan pula berani masuk dapur perempuan Syria, Kita akan dianggap sebagai penjajah yang menginvasi kedaulatan negara;kata Fathi Yazid Attamimi.

Maka di Syria tercipta kondisi hitam putih antara lelaki dan perempuan. Tak ada wilayah abu-abu pembagian tanggung jawab, Semuanya jelas sejelas-jelasnya. Orang perempuan bertanggung jawab penuh kedaulatan rumah tangga termasuk urusan kebahagian suami.

Sedangkan apa yang dilakukan suami di luar, Mereka melambai ke kamera. Mau kita makan batu, gigit sepatu pun mereka tak mau tahu. Maka di Syria ini rumah adalah tempat kembali dari segala yang meresahkan diluar sana.

Selain itu izzah dan rasa malu perempuan Syria demikian besar. Mungkin para Lberalis dan Sekuleris akan menulisnya sebagai bentuk inferioritas perempuan dan superioritas lelaki yang bertentangan dengan feminisme atau HAM, Tapi jelas sekali kalau rasa malu berdasar fitrah saliimah lah yang membuat perempuan Syria menyingkir jauh ketika berpapasan dengan lelaki.

Dan entah terbalik atau bagaimana, Yang ghaddul bashar bukannya lelaki tapi perempuan. Mereka akan menyingkir sambil menunduk-nunduk ketika berpapasan. Sedang para lelaki menegapkan badan meluruskan pandangan jauh ke depan, Gagah dan kokoh, Tidak lirak-lirik jelalatan kesana kemari macam gatalnya itu mata.

Sikap diatas adalah kewujudan paling nyata dari apa yang terjadi terkait penempatan perempuan Syria Iaitu di bawah suami dan orang lelaki. Mereka makan setelah para lelaki selesai makan, Menunggu suami depan pintu kamar mandi dengan selembar handuk kecil, Dan tidak menghidangkan makanan yang sama dua kali dalam sehari, Pasti berbeda antara lauk pauk pagi danwaktu petang.

Dengan segala pengorbanan perempuan, Ganjaran yang mereka dapat adalah penjagaan seratus peratus terhadap hak dan izzahnya.

Di Syria ada tiga perkara yang tak bisa dibuat becandaan/gurauan: Allah, Rasul-Nya, Dan para istri. Urusannya pasti antara rumah sakit atau kuburan lah!

Selain itu para istri tak pernah dibuat pening dan susah oleh kerjaya suami. Aib besar atau tanda kelemahan kalau sampai suami curhat beratnya hidup diluar sana. Pokoknya diberi nafkah berapapun yang diterima itu sudah rezeki suami, Silakan diolah jadi apapun, Mulai dari beli pampers anak sampai uang belanja anak sekolah.

Hasilnya adalah para perempuan Syria yang punya harga diri tinggi, Dan para lelaki yang memuliakannya setinggi langit.

Saya tidak mahu berpolemik fenomena di Syria itu apa ini benar atau salah, Yang jelas banyak dari kisah diatas sesuai anjuran Hadits Shahih dan Syariat Islam. Selebihnya mungkin sebab budaya dan kondisi geografis atau geopolitik.

Silakan ambil yang baik, Buang yang buruk. Wallahua'lam.
______________________________

Artikel diangkat dan diadaptasi dari facebook sahabat saya Fathi Yazid Attamimi
Yang sedang berjuang di Syria untuk menegakkan kalimah Allah SWT.

Dan jika sahabat ada kelebihan rezeki ,silahkan menyumbang sebanyak mungkin untuk perjuangan membantu rakyat Muslim Syria yang sedang diperangi Rusia dan Sekutunya.
Anda boleh menyalurkan bantuan,infak,sedekah,wakaf,zakat disini;

  Akaun Donasi Syria dan Rohingya.
Syria (Umum):
- MANDIRI 900 0019 330 720 (Kcp. Katamso, Yogyakarta)
- BCA 1691 967 749 (Kcu. Ahmad Dahlan, Yogyakarta)
- BRI 0029 0110 999 7500 (Kcu. Cik Ditiro, Yogyakarta)
- BNI 0317 563 523 (Kcp. Parang Tritis, Yogyakarta)
Semua atas nama IKRIMAH
- Konfirmasi : Ikrimah 081809406405



Syria (Khusus pesantren):
@ 100 dolar permeter persegi
- BCA 0201251621 (KCP Teluk Betung Lampung)
- MANDIRI 114 000 511 3413 (KC Bandar Lampung)
- BRI 5590-01-010972-53-8 (unit Bandar Agung Lampung)
Semua atas nama DIMAS ADITYO
- Konfirmasi : Akhi Dimas Adityo 085758894656 (WA) atau 081367342714 (SMS - Telp)

Rohingya
BRI : 0178 0100 6069 504 a.n Said Anshar

JazakumUllah khairal jaza
Allah Yubaarik fiikum wa fii maalikum
.

No comments