Abdul Malik bin Muhammad;TINGKATAN ORANG DALAM BERIBADAH SHALAT


Assalaamualaikum,Warahmatullaahi,Wabarakaatuh...
.🕌 🌴 TINGKATAN ORANG DALAM BERIBADAH SHALAT
Oleh : Aby Harys.

Abdul Malik bin Muhammad, Dalam kitabnya membagi manusia dalam 5 Tingkatan terkait dengan Shalatnya, yakni :

🍁 1. Mu’aqab (Kelompok yang diazab).

Mereka adalah golongan manusia yang mengerjakan shalat, tetapi salah menjalankannya dan jauh dari sempurna. Selain syarat dan rukunnya diabaikan, mulai dari pelaksanaan wudhu' hingga soal thaharah (bersuci) lainnya juga tidak mendapat perhatian.

Dapat dikatakan, mereka itu shalat asal-asalan. Waktu shalat sering dilakukan diluar waktunya,sering terlambat, bahkan seringkali tidak dilaksanakan. Merekalah dalam Al-Qur’an disebut 'An shalatihim sahun "Orang yang dhalimun linafsihi" yaitu orang yang menzalimi diri sendiri..



<img src="IBADAHSHALAT.jpg" alt="Abdul Malik bin Muhammad;TINGKATAN ORANG DALAM BERIBADAH SHALAT">
                            Ilustrasi Sholat by GoogleImage
   READ MORE

Kisah Benar.Kematian Seorang Anak Membawa Satu Keluarga Masuk Islam
Tahajud Cinta kepada Sang Pemilik Cinta.!
IZINKAN AKU 'MENCARI REDHO SUAMI TERCINTA
🍃 2. Muhasab (Kelompok yang dihisab).
Golongan ini adalah mereka yang rajin melaksanakan shalat, menjaga waktu-waktunya, demikian juga syarat, wajib dan rukunnya. Secara lahiriyah seluruh ketentuan mengenai shalat sudah dipenuhinya. Wudhu' nya bagus, pakaiannya menutup aurat, tidak terkena najis, menghadap Qiblat, tepat waktu, demikian juga semua rukun shalat tidak cacat. Sayang, satu hal yang kurang pada kelompok ini adalah kehadiran hatinya. Pada saat shalat, hati dan fikirannya tidak dijaga sehingga melayang-melayang entah kemana.

🌹 3. Mukaffar’anhu (Yang diampuni dosa-dosanya).
Setingkat lebih baik lagi adalah kelompok orang-orang yang senantiasa menjaga batasan-batasan shalat, menjalankan wajib dan rukunnya, bahkan menjalankan Sunnah-sunnahnya, sekaligus bersungguh-sungguh disisi Allah SWT dari segala godaan nafsu was-was yang mengotori fikiran dan perasaannya. Dalam shalatnya mereka sibuk menjaga hati dan fikirannya. Mereka berkosentrasi penuh agar syaitan tidak berkesempatan  mencuri shalatnya.

🌻 4.Mutsah (Yang diberi pahala).
Tak sekedar diampuni dosa-dosanya, mereka termasuk orang yang berhak mendapat pahala yang berlimpah. Mereka ini adalah segolongan kecil orang yang aqimush-shalat (mendirikan shalat),tidak sekedar menjalankannya. Golongan ini menegakkan shalat dengan hak-haknya, rukun-rukunnya, dan hatinya tenggelam dalam menjaga batasan-batasan nya. Mereka tidak membiarkan hatinya sedikitpun terlena dari segala hal yang dapat mengganggu konsentrasi shalatnya.

Pada tingkatan ini seluruh anggota tubuhnya berzikir, fikirannya berzikir, juga hatinya berzikir, sebagaimana firman-Nya :
 “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka sembahlah Aku dan dirikanlah Shalat untuk mengingat-Ku.” (AlQur'an,Surah. Thaha [20]:14).

🍀 5. Muqarrib min Rabbihi (Yang mendekatkan diri kepada Allah.)
Tingkatkan yang paling tinggi adalah orang yang menegakkan shalat sampai pada tahap Muqarribin yaitu orang-orang yang dekat dengan Allah. Ketika shalat, golongan ini merasa benar-benar bertemu dan berhadapan dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Jika tidak melihat Allah
Subhanahu Wa Ta'ala, maka mereka yakin bahwa AllahSubhanahu Wa Ta'ala  melihatnya. Mereka meletakkan hatinya dihadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, merasa diawasi Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dan hatinya penuh dengan kedekatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala . Dihatinya telah sirna segala was-was dan segala fikiran diluar Shalat. Mereka itulah orang-orang yang disebut Nabi Muhammad SAW sebagai 'Muhsinin'

Demikian beberapa tingkatan Shalat. Mari selalu bermuhasabah untuk meningkatkan tingkatan Shalat kita. Ditingkatan mana posisi Shalat kita? Hanya diri kita sendirilah yang bisa menjawabnya...
Wallahu'alam...Semoga bermanfaat...

No comments