"GIVING IS RECEIVING" Pak, Kalau Ibu Melahirkan Lancar,GRATIS Biaya !"

Hey Dude, Ketika banyak training online tentang ilmu marketing ditawarkan. Begitu banyak tips-tips dan tahapan-tahapan secara teknis dijelaskan. Tiba-tiba saya teringat pada cara bisnis seorang ibu yg berprofesi sebagai bidan dan juga peniaga. Namun kini beliau sudah almarhumah.

Beliau tinggal disebuah kampung. Saat itu berprofesi sebagai Bidan Desa tidaklah mudah. Dimana masih banyak orang yang percaya pada kekuatan supranatural dibanding ilmu medical. Setiap kali tubuh terasa tidak enak, mereka selalu katakan
"Ini kalau bukan penyakit malaria, pasti ada yng tidak suka sama saya. Apa Bu' bidan bisa menyembuhkan santet ?" Masya Allah....
   READ MORE

IZINKAN AKU 'MENCARI REDHO SUAMI TERCINTA'
Mohon Do'a Untuk Sahabat Saya-Theresia Sharen Magdalena (Part 1)
Adakah Anda Ada Ramai Kawan? Atau Anda Mempunyai Banyak Musuh!

<img src="Kisah Bu Bidan.jpg" alt=" "GIVING IS RECEIVING" Pak, Kalau Ibu Melahirkan Lancar,GRATIS Biaya !">
Menjadi Bidan Desa di sebuah kampung yang sangat jauh dari pusat kota, harus bisa membawa diri, terutama dengan Dukun beranak yang menganggap kehadiran Bidan adalah "saingan" untuk mereka.

Menjadi bidan desa harus "SIAGA" sewaktu-waktu. Harus bersedia digedor pintu rumah ditengah malam, walau hujan, siap diminta datang ke rumah pasien yang akan melahirkan.
Walau ia bukan seorang yang memiliki kesaktian, namun ternyata beliau punya kata-kata mujarab, yang akhirnya sering beliau pakai untuk kelancaran sebuah persalinan.

Bila melihat kondisi sebuah keluarga, rumah hanya sepetak, lantai tanah, dinding bilik bambu, punya anak banyak-doremi-fasol. Sudah terbayang kondisi financial keluarga itu. Tidak perlu berharap bayaran khidmat persalinan, melahirkan tanpa masalahpun sudah cukup bagus.

Saat kondisi seperti itu, biasanya kata-kata andalan Bu bidan akan keluar. Beliau akan berkata pada suami pasien : "Pak, kalau ibu melahirkan lancar, GRATIS biaya !" Subhanallah Alhamdulillah, benar-benar terjadi LANCAR & GRATIS !!!
Itulah yang selalu beliau lakukan saat menghadapi persalinan yang sulit dan terjadi pada keluarga elit (ekonomi sulit)

Bu bidan ini juga seorang peniaga-pedagang jualan langsung-."Palugada" (apa lu minta gua ada 😀).

Saat berniaga juga sering ditemui "konsumen unik" yang senang menawar dengan harga yang tidak wajar. Tidak cukup hanya itu, bahkan juga membanding-bandingkan dengan produk lain ataupun pedagang lain. Apa kata-kata andalan dari bu bidan ini :

"Kalau semua dagangan saya ini habis terjual, saya kasih ini GRATIS buat ibu." Dan bukan sulap bukan sihir, selalu mendapat "KUN" dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan terjadi !!

Subhanallah !! Barang habis terjual dan si "konsumen unik" itu dapat produk GRATIS !

Rugi ? Secara logik manusia mungkin rugi. Tapi apa yang menjadi hak kita, akan selalu mendekati kita, kembali pada kita. Rezeki tahu siapa pemiliknya. Dan yang bukan hak kita akan lepas dari kita, entah bagaimana caranya, pasti akan lepas dari kita.

Pernah Bu bidan berjualan emas dan kembali mendapati "konsumen unik". Kata-kata andalan kembali keluar : "Kalo seluruh emas saya ini habis terjual hari ini, besok gelang ini GRATIS jadi milik ibu !"

"Konsumen unik" ternganga : "Serius nih Bu bidan ? Saya sih tadi cuma nawar aja, kalau dikasih syukur, tidak juga tak apa-apa. Tapi kalau mau dikasih gratis yaaa tak nolak, hehehe," jawaban manusia kebanyakan dengan nafsu tingkat rata-rata manusia.

Jreeeennnggg...!!! Benar-benar terjadi. Hari itu seluruh dagangan emas Bu bidan terjual dengan harga tinggi. Esoknya beliau antar gelang emas itu kerumah si "konsumen unik."

Rugi ? Mungkin.... bila dilihat dan dirasakan dari sudut pandang nafsu. Tapi sekali lagi rezeki tahu siapa pemiliknya. Setiap yang menjadi hak kita akan mendatangi kita, dan yang bukan hak kita akan pergi meninggalkan kita..

Esok paginya setelah mendapat gelang gratis "konsumen unik" mendatangi rumah Bu Bidan.

"Bu, gelang yang kemarin ibu kasih tadi dijambret ( diragut) orang dipasar ! Bu bidan tak ikhlas kali ya ngasihnya!" Hahaha nyesaal ya ? Embeeerrrrr.... tapi disenyumin saja sama Bu bidan.

Selang dua hari kemudian datang pemilik toko emas dimana Bu bidan sering belanja emas untuk dijual.

"Bu bidan, semalam kami lihat daftar reseller kami yang mencapai penjualan terbanyak bulan ini. Ternyata Ibu adalah reseller dengan penjualan terbanyak di bulan ini. Maka ini, ada hadiah spesial buat ibu. Silahkan diterima."

Gelang emas !!! Dengan ukuran yang lebih besar dan bentuk yang lebih cantik dari gelang yang ia gratiskan untuk "konsumen unik"nya. Subhanallah....!!!

See ? Yang hak akan selalu mendekati. Rezeki tidak akan pernah tertukar, kerana rezeki itu tahu siapa pemiliknya .

So,.... Jangan kesal dan jengkel lagi kalau sama "orang unik" yaaa... ubah kata-kata kejengkelan kita untuk dia, menjadi kata-kata yang bernilai positif untuk diri kita dan dia (walaupun menjengkelkan)

Kisah diatas benar-benar nyata berlaku.. Bahkan setelah 40 hari meninggalnya Bu bidan, masih ada seorang ibu dengan perut yang sudah membuncit hamil tua, datang untuk periksa kehamilan. Saat tahu Bu Bidan sudah 40 hari meninggal, pasangan suami isteri itu menangis sambil berkata pada suami Bu Bidan .
:
"Pak, 3 orang anak saya semuanya lahir sama Bu Bidan GRATIS ! Kami ini orang miskin, kalau bu bidan sudah tidak ada, siapa yang akan menolong persalinan isteri saya nanti ?"

Sedih memang.... tapi Insya Allah akan ada regenerasi Bu Bidan selanjutnya di desa itu. Aamiin.Ya,Rabbal'Alamin.
Semoga bermanfaat.
Adaptasi dari artikel asal oleh facebook.com/callyne.nina

No comments