The Ultimate Parent Guide for Protecting Your Child on the Internet[8]#Online Predators

FORTUNA LIFESTYLE.COM | Artikel ini adalah threads series terakhir dari 7series sebelum ini.

Ok, Di bagian terakhir ini, kami melihat ancaman online paling gelap dan paling menakutkan dari semua: predator kanak-kanak online. Menurut Departemen Kehakiman AS, 13% anak-anak remaja dengan akses internet telah menjadi korban dari kemajuan seksual yang tidak diinginkan, dan satu dari 25 kanak-kanak telah diminta untuk kontak/hubungan offline.

Predator terlibat dalam praktik yang disebut "grooming (perawatan/dandanan)"  Dengan kata lain, mereka berusaha untuk membentuk hubungan dengan seorang kanak-kanak dengan tujuan untuk
menyalahgunakannya .

Internet telah membuat hidup lebih mudah bagi predator kanak-kanak. Predator menargetkan korban mereka melalui semua media online: media sosial, email, pesan teks(SMS), dan banyak lagi. Sejauh ini metode yang paling umum, bagaimanapun, adalah melalui ruang obrolan online(online chatroom): 76% dari pertemuan online dengan pemangsa seksual dimulai di ruang obrolan(chat room).


Sebaiknya,sebelum Anda lanjutkan membaca threads ini. Anda baca dahulu threads sebelumnya agar mudah difahami;

The Ultimate Parent Guide for Protecting Your Child on the Internet[1]
The Ultimate Parent Guide for Protecting Your Child on the Internet[2]"Streaming Content And Smart TVs"
The Ultimate Parent Guide for Protecting Your Child on the Internet[3]"Gaming Consoles And Online Games"
The Ultimate Parent Guide for Protecting Your Child on the Internet[4]"Social Media"
The Ultimate Parent Guide for Protecting Your Child on the Internet[5]"Cyberbullying"
The Ultimate Parent Guide for Protecting Your Child on the Internet[6]#Privacy And Information Security

The Ultimate Parent Guide for Protecting Your Child on the Internet[7]#Viewing Inappropriate Content Online


Predator sering membuat banyak identiti online, menyamar sebagai anak-anak untuk mengelabui anak-anak agar berbicara dengan mereka. Mereka menemukan sebanyak mungkin tentang anak-anak yang mereka targetkan dengan meneliti anak-anak itu melalui profil media sosial mereka, dan apa yang mereka poskan di ruang obrolan(chatrooms).

Mereka dapat menghubungi sejumlah kanak-kanak sekaligus tetapi cenderung memusatkan upaya mereka pada yang paling rentan/lemah.
Predator ini tidak puas hanya dengan mengobrol dengan kanak-kanak secara online. Mereka sering menipu atau memaksa korban mereka melakukan aktiviti seksual online, melalui webcam atau dengan mengirimkan gambar/image seksual. Mereka mungkin juga berusaha untuk bertemu dan menyalah-gunakan/menyiksa korban mereka secara pribadi.

Tidak selalu mudah untuk mengetahui apakah seorang anak sedang dipersiapkan, terutama kerana sebagian besar merahasiakannya dari para Ibu Bapa mereka.
There are a number of warning signs(Ada sejumlah tanda peringatan): Kanak-kanak yang sedang dipersiapkan oleh pemangsa bisa menjadi sangat rahasia kerana pemangsa sering mengancam kanak-kanak untuk tidak berbagi informasi dengan Ibu Bapa atau teman mereka. Anak-anak juga bisa menjadi sedih dan menarik diri, teralihkan, dan memiliki perubahan suasana hati(mood) yang tiba-tiba. Sangat penting untuk memberi tahu anak-anak Anda bahwa Anda ada di sana untuk mereka dan bahwa mereka dapat berbicara dengan Anda tentang apa pun.

Apa yang harus Anda komunikasikan kepada anak-anak Anda?

  • Berdiskusi dengan anak-anak Anda tentang risiko pemangsa/predator online. Pastikan mereka tahu untuk berhati-hati tentang siapa yang mereka ajak bicara online, dan tidak membagikan informasi pribadi dengan orang asing.
  • Beri tahu anak-anak Anda bahwa mereka dapat datang/memberitahu kepada Anda dengan masalah apa pun, tidak peduli apa pun itu.
  • Fikirkan tentang kerja melalui beberapa konten pendidikan dengan anak-anak Anda yang berkaitan dengan topik ini, seperti video yang luar biasa di Thinkuknow.
  • Jika Anda berfikir bahwa anak-anak Anda berisiko, seek support from their school, a social worker, and the police.(carilah sokongan dari pihak sekolah mereka, pekerja sosial, dan polis)

Conclusion

Ada banyak alat teknis berbeda yang tersedia di luar sana untuk membantu menjaga anak-anak Anda tetap aman saat online. Ini bervariasi dari VPN dan  antivirus software ke filter internet dan parental controls. Tetapi semua ini tidak cukup untuk membantu menjaga anak-anak Anda tetap selamat.

Seperti yang telah kami ulangi berulang kali di panduan ini, kuncinya tidak menguasai serangkaian alat teknis yang rumit. (Bahkan, sebagian besar sangat mudah disiapkan, jadi jangan biarkan kurangnya kemampuan teknis hingga menghalang/menghambat Anda). Itu juga tidak berarti Anda harus menguasai mode internet terbaru setiap kali muncul - percayalah pada kami, Anda tidak akan pernah mengikuti!

Tugas yang jauh lebih penting, tetapi juga jauh lebih sulit, adalah melakukan diskusi yang sering, terbuka dan jujur ​​dengan anak-anak Anda tentang kehidupan mereka. Ingat, perusahaan internet, jaringan media sosial, penyedia game, dan siapa pun di ruang online mungkin dapat membantu Anda menetapkan batas konten,
tetapi mereka tidak semestinya mempunyai kepentingan terbaik anak-anak Anda.Orang terbaik untuk menjaga anak-anak Anda tetap aman dan selamat saat online adalah Anda. Berbicara tentang cara tetap aman di internet adalah saluran yang sangat baik untuk membangun hubungan dengan penuh kepercayaan dan positif dengan anak-anak Anda.

Keamanan dan Keselamatan Internet perlu menjadi prioritas bagi setiap Ibu Bapa dan pengasuh. Jika Anda menemukan panduan ini bermanfaat, pertimbangkan untuk membagikannya dengan teman dan keluarga melalui Facebook dan Twitter.

Jangan ragu untuk membagikan dan meng-copy posting ini atau bagian-bagiannya ke website, blog, atau jejaring sosial Anda. Yang kami minta adalah Anda menghubungkannya dengan kami.(copy dan paparkan link-url blog ini)
Kami ingin berharap dan berdo'a untuk ikut serta menjaga anak-anak Anda tetap selamat dan aman, dan bantuan Anda untuk menyebarkan artikel ini adalah sangat penting dan bermanfaat dan mungkin ada yang memerlukannya.
Terima Kasih. #The End.
(Courtesy to vpnmentor.com)

No comments